Thursday 13 December 2012

Posting di Multiply : 16 April 2007

Ci Suzan minta ditemani pergi ke luar Indonesia. Katanya ybs enggak berani banget kalo harus pergi sendirian. Jadinya saya "didaulat" untuk jadi tour guide-nya.

Mau apa lagi? I have been on those places. Boring, sih, but as this is a request from a nice lady colleague, then we went to MY and SG as budget travellers.














Bakut Teh Ah Ping





















At Laguna Golf & Resort, SG


In Front of Spanish Village, Farrer Rd, SG













Wednesday 12 December 2012

Koffie Fabriek Aroma Bandoeng

Posting di Multiply : 17 Januari 2007

Nah, ini dia salah satu produk Bandung yang sudah bikin tamu
perusahaan, yaitu bos-bos besar asal Kanada sampai tergila-gila ingin
mengunjungi pabriknya untuk buktikan langsung kopi macam apa yang
aromanya sangat menggoda dan lihat cara pembuatannya. Sayang sewaktu
mau dibuatkan janji untuk ketemu si pemilik pabrik, Pak Widyatama, si
pemilik sedang mengajar dan pabriknya sudah menjelang jam tutup.

Judul di atas diambil dari tulisan yang dicetak pada kertas pembungkus kopi buatan pabrik Kopi Aroma di Bandung.

Pabrik ini sudah ada kalo enggak salah, sekitar tahun 1920-an dan aroma kopi yang
dihasilkan sejak pertama kali gw menikmati Kopi Aroma hingga sekarang
tetap sama. Harum kopinya baik Robusta maupun Arabica amat menggugah
selera. Apalagi kalau dibuat black coffee, cukup diseduh secara
ditubruk dan hanya perlu sedikit gula supaya tidak terlalu pahit. Hanya
untuk black coffee emang gw enggak bisa minum sesering mungkin.


Kopinya Kopi Aroma yang sudah terbungkus adalah bubuk dari bijih kopi yang
dikumpulkan dari seluruh daerah penghasil kopi di Nusantara dan sebelum
digoreng, bijih kopi disimpan di gudang selama 8 tahun. Penggorengan
bijih kopi menggunakan penggoreng kopi yang asli sejak zaman panjajahan
Belanda dan timbangan yang dipakai untuk menimbang juga masih asli
timbangan jadoel merk Berkel yang adanya cuma di tempat Kopi Aroma dan
satu lagi di Sumber Hidangan, Jalan Braga. Kapan kapan gw mau bikin
fotonya lebih banyak lagi tentang Kopi Aroma ini termasuk penggorengnya
dan timbangannya.


Dari kantong pembungkusnya, yang berganti cuma alamat dan nomor telepon yang ditulis Jalan Banceuy 51 (022) 430473 (hunting). Nomor telepon itu dicetak sejak tahun 1990-an namun sekarang nomer teleponnya menjadi 022-4230473. Jam buka pabrik tsb Pk 8 pagi sampai Pk 3 sore, Minggu dan hari libur nasional tutup.


Nah, ada hal unik lain yang tertera pada kantongnya, yaitu tulisan dalam Bahasa
Belanda dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia ejaan lama.
 

Berikut kutipan kedua bahasa tsb :

BAHASA BELANDA :

Wilt U heerlijke Koffie drinken?

Aroma en smaak blijven goed, indien U de Koffie van de zak direct in een gesloten stopfles of blik overplaatst

Niet in de zak lateen staan!

BAHASA INDONESIA EJAAN LAMA :

Maoe minoem Koffie selamanja enak?

Aromanja
dan rasanja tinggal tetep, kaloe ini Koffie soeda di boeka dari
kantongnja harep dipindahken di stopfles atawa di blik jang tertoetoep
rapet.

Djangan tinggal di kantong!



Bungkusnya Kopi Aroma

Posting di Multiply : 8 Januari 2007

Beberapa minggu lalu gw ke Jalan Veteran
(dulunya Jalan Bungsu) selain untuk menyempatkan diri mendapat
perawatan body spa, juga mau menyantap Batagor Kingsley (BK) (sayang,
gw lupa pisan jepret batagornya dan lis plangnya) dan sekalian ke situ
juga kepengin menikmati Es Sakoteng Bungsu yang sekarang cukup dikenal
dengan nama Es Bungsu saja.

Ketika datang, sudah banyak
pengunjung hingga gw harus nunggu lama di satu meja di ujung dalam BK,
Tapi begitu santap batagornya, yah lumayan rasa lelah nunggu terbayar.


Sebetulnya
perut masih tersasa kenyang setelah makan batagor tetapi karena lidah
ini udah penasaran, ya, minum Es Bungsu dilakonin juga. Terakhir
menyantap Es Sakoteng Bungsu adalah waktu gw masih bersama almarhumah
Ema jalan-jalan ke Jalan Bungsu sekitar 13 tahun ke belakang.

Lokasi Es Bungsu tepat hanya terpaut satu rumah dari Batagor Kingsley.